Setiap
kali mendengar lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an dibacakan dengan tartil,
seketika itu juga hati/ qolbu orang-orang beriman mendadak bergetar. Seketika
itu juga keimanan serasa menebal, bahkan tak mau beranjak dari majelis tempat
ayat suci diperdengarkan. Semakin lama semakin nikmat dirasakan oleh qolbu.
Hanya kebutuhan dunialah yang kemudian menggoda untuk beranjak dari posisi
nikmat itu. Kebutuhan dunia yang tidak dikelola dengan baik, akan menjadi
penghambat dalam merasakan nikmatnya mendengar lantunan ayat Al-Qur’an. Yang
menyebabkan rahmat Alloh akan menjadi semakin jauh, padahal Alloh di dalam
Al-Qur’an Alloh berfirman yang artinya "Apabila dibacakan Al Qur'an maka perhatikan dan diamlah, maka kalian akan mendapatkan rahmat"
(QS Al A'rof: 2014)
Masyaalloh.
Hanya mendengar dengan khidmat saja, akan mendapat kebaikan dan rahmat Alloh seperti
orang yang membaca. Itulah kemurahan yang dibagikanNya kepada hambaNya yang
beriman. Rahmat terdiri dari tiga huruf
ro, ha, dan mim. Menurut Ibnu Faris dalam Maqoyis al lughoh, setiap kata Arab
yang berakar dari tiga huruf tersebut memiliki arti dasar kelembutan, kehalusan,
dan kasih sayang.
Tidak
inginkah kita memiliki hati dan sikap yang lembut, dan diliputi kasih sayang
Alloh dan kitapun memiliki akhlak kasih sayang juga?
Mendengarkan
bacaan Al Qur’an saja, dijanjikan mendapatkan rahmat Alloh. Apalagi membaca,
mengajarkan, bahkan menghafal ayat-ayat Al Qur’an. Bahkan orang yang bertekad
menghafalkan Al Quran dengan penuh penghayatan, mendapatkan tempat yang
istimewa di sisi Alloh.
Hingga
kini belum ada orang yang mampu menghafal buku setebal 600 halaman sampai titik
komanya dihafal dengan baik. Namun, masyaalloh. Alquran yang memiliki 300
lembar atau 600 halaman, mampu dihafal oleh banyak umat muslim sejak jaman
Rasululloh s.a.w hingga kini.
Tercatat
saat ini kurang lebih 30.000 penghafal Al-Quran tersebar di Indonesia. Sedangkan di Arab Saudi sendiri tercatat
6000 orang penghafal Al Qur’an. Fenomena
seperti ini tentu saja semakin membuka mata banyak orang, bahwa Al Quran bukan
kitab biasa-biasa saja. Jumlah penghafal
Al Qur’an yang demikian banyak, membuat orang penasaran, akhirnya mengundang
orang untuk belajar belajar dan belajar tentang Al Qur’an. Dalam sebuah hadits,
Rasululloh s.a.w bersabda,” Bacalah Al-Quran, karena Al-qur’an akan datang pada
hari kiamat sebagai syafaat bagi Shohibul Qur’an.” (HR. Muslim).
Mengetahui
tentang keutamaan menghafal Al-qur’an dapat menambah semangat dan motivasi bagi
orang yang berniat, untuk menghafalkan ayat-ayat Alloh tersebut. Masih banyak
orang belum paham bahwa menghafalkan Al-qur’an memiliki fadhilah/ keutamaan
yang besar. Betapa mulianya menghafal Al Qur’an, sampai Rasululloh pernah
bersabda,” Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari dan mengajarkan Al
Qur’an”. Hadits riwayat Imam Bukhori.
Dari
Abu Musa Al Asy’ari, Rasululloh bersabda,” Perumpamaan orang yang membaca Al
Qur’an adalah seperti buah Utrujah, rasanya lezat dan baunya juga sedap.
Sedangkan orang yang tidak membaca Al Qur’an adalah seperti buah kurma, rasanya
manis,tapi baunya tidak ada. Adapaun orang fajir yang membaca Al Qur’an adalah
seperti buah Raihanah, baunya harum,
namun rasanya pahit. Dan perumpamaan orang fajir yang tidak membaca Al Qur’an
seperti buah Hanzhalah, rasanya pahit dan baunya tidak sedap,” (H.R Bukhari,
Muslim)
Sesungguhnya
tidak pantas kita meragukan keistimewaan mempelajari dan menghafalkan Al
Qur’an. Terlampau banyak janji Alloh bagi para pejuang dan penghafal Al Quran.
Mari kita simak beberapa di antaranya:
1. Menjadi Keluarga Alloh
1. Menjadi Keluarga Alloh
Tidak inginkah kita menjadi bagian dari Keluarga Alloh Yang Maha Agung?
Rasululloh bersabda," Sesungguhnya Alloh mempunyai keluarga d antara manusia."
Para Sahabat bertanya,"Siapa Ya Rasululloh?"
Rasul menjawab,"Para ahli Al Qur'an. Merekalah keluarga Alloh dan pilihan-pilihanNya." (terjemahan Hadits Riwayat Ahmad).
Yang dimaksud Ahlul Qur'an yang menjadi keluarga Alloh bukanlah orang yang hanya menghafal dan membaca saja. Mereka adalah yang mengamalkannya, menjalankan perintah, dan menjauhi larangan Nya, serta tak pernah melampaui batasan-batasan yang digariskan oleh Al Qur'an. Itulah Ahlul Qur'an keluarga Alloh dan orang-orang pilihan Alloh yang ditempatkan sebagai hamba Alloh yang paling istimewa di dunia dan akherat.
Jadi ahlul Qur'an yang dimaksud di sini adalah orang yang berpedoman dengan Al Qur'an (dalam gerak gerik kehidupannya), dan ia tidak menjadikan selain Al Qur'an sebagai panutan dan pedoman.
Yang dimaksud Ahlul Qur'an yang menjadi keluarga Alloh bukanlah orang yang hanya menghafal dan membaca saja. Mereka adalah yang mengamalkannya, menjalankan perintah, dan menjauhi larangan Nya, serta tak pernah melampaui batasan-batasan yang digariskan oleh Al Qur'an. Itulah Ahlul Qur'an keluarga Alloh dan orang-orang pilihan Alloh yang ditempatkan sebagai hamba Alloh yang paling istimewa di dunia dan akherat.
Jadi ahlul Qur'an yang dimaksud di sini adalah orang yang berpedoman dengan Al Qur'an (dalam gerak gerik kehidupannya), dan ia tidak menjadikan selain Al Qur'an sebagai panutan dan pedoman.
2. Memiliki Derajat Lebih Tinggi
Orang beriman selalu memiliki orientasi akherat dalam menjalani semua aktifitas dalam hidupnya. Itu adalah salah satu trip dan tips untuk meringankan beban dan himpitan hidupnya. Kemuliaan dan derajad di dunia seolah tak berguna, hingga ia selalu saja berharap akan kemuliaan dan derajad hidup yang indah di sisi Alloh. Dengan belajar, mempelajarai, membaca, dan menghafalkan Al Qur'an, maka keistimewaan berupa derajad yang tinggi di akhirat sudah menunggu.
Bahkan para penghafal Al Qur'an akan datang pada hari kiamat , dan Al Qur'an berkata," Wahai Rabb, berikanlah dia perhiasan."
Kemudian orang itu dipakaikan Mahkota Karomah (kehormatan).
Al Qur'an meminta lagi," Wahai Rabb, tambahkan untuknya."
Lalu dia diberikan pakaian perhiasan kemuliaan.
Al Qur'an kembali meminta," Wahai Rabb, ridloilah dia!"
Maka alloh meridloinya. Dan diperintahkan kepada orang itu," Bacalah dan teruslah naik (menuju derajad derajad d syurga)!".
Dan Alloh menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya (tambahan nikmat dan kebaikan)." (HR Tirmidzi: 3164)
Masyaalloh. Betapa istimewanya Al Qur'an dan para penjaganya. Apapun yang dimintakannya untuk para penjaganya (hafidz/ hafidzoh) kepada Alloh, langsung dikabulkan.
Kita yakin, Alloh tidak akan ingkar janji. Janji untuk memuliakan hambaNya yang senantiasa istiqomah di jalanNya. Jika kita sering dirundung masalah, banyak beban hidup di dunia, dan kesulitan-kesulitan lainnya, kemudian dikembalikan semuanya kepada Alloh dan ingat akan janji-janji Alloh, sungguh nikmat menghadapinya. Akhirnya kita tak tahan menahan rindu berjumpa dengan Nya.
3. Mampu Menyelamatkan Kedua Orangtua
Sabda Rasululloh s.a.w:
"Dari Buraidah Al Islami r.a, berkata bahwasanya ia mendengar Rasululloh s.a.w bersabda," Pada hari kiamatnanti, Al Qur'an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Qur"an akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya," Apakah Anda mengenalku?"
Penghafal tadi menjawab," Saya tidak mengenal kamu."
Al Qur'an berkata," Saya adalah kawanmu, Al Qur'an yang membuatmu kehausan di tengah hari panas, dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan."
Maka penghafal Al Qur'an tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan di tangan kirinya serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa
Sedang kedua orangtuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat dibayar oleh penghuni dunia seluruhnya.
Kedua orang tua itu lalu bertanya," Kenapa kami diberi dengan pakaian begini?"
Kemudian dijawab," Karena anakmu hafal Al Qur'an"
(disarikan dari Hadits Riwayat Hakim 1/ 756)
4. Lebih diutamakan
"Dahulu Nabi s.a.w mengumpulkan dua orang yang wafat pada Perang Uhud dalam satu baju kemudian beliau bersabda," Siapa di antara mereka yang paling banyak mengambil Al Qur'an?" Ketika ditunjuk salah satunya, maka beliau dahulukan ke dalam liang lahat, seraya bersabda," Saya menjadi saksi untuk mereka di hari kiamat." Dan beliau memerintahkan untuk menguburkan dengan daranya tanpa dimandikan dan tanpa disholati."
5. Mendapat Syafa'at (pertolongan) dari Al Qur'an
Alloh menjanjikan syafaat di hari kiamat nanti kepada para manusia melalui beberapa amalan mulia, seperti menjawab adzan, sholawat, puasa, bacaan/ hafalan Al Qur'an, dan lain-lain. Adapun terkait dengan hafalan Al Qur'an mari kita bahas dalam pembahasan-pembahasan dalam tulisan ini.
Dalam Hadits Riwayat Muslim yang ke 1910 diartikan " Rajinlah membaca Al Qur'an karena dia akan memberi syafa'at bagi pembaca/ penghafalnya di hari kiamat".
Syafa'at adalah penengah atau wasilah bagi yang lain untuk mendatangkan manfaat atau mencegah madharat, demikian didefinisikan oleh para ulama.
Sangatlah rugi orang yang tidak pernah bercita-cita meraih syafa'at pada hari sulit di hari kiamat nanti.
Manusia akan menyesal dan ingin kembali ke dunia, jika di hari kiamat nanti melihat para ahli ibadah mendapatkan syafa'at/ pertolongan dari amalannya masing-masing.
6. Mendapat Pakaian Terbaik di Syurga
" Siapa yang membaca Al Qur'an, belajar, dan mengamalkannya, maka dipakaikan pada hari kiamat kepada orangtuanya MAHKOTA dari cahaya, cahayanya seperti pancaran cahaya matahari. Dipakaikan dua gelang untuk orangtuanya yang tidak dapat dibandingkan dengan dunia seisinya. Keduanya berkata," Kenapa kita dipakaikan ini?" Dikatakan," Karena kedua anak anda mengambil Al Qur'an". (HR. Hakim 1/ 756)
Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang akan diperoleh bagi para penghafal Al Qur'an. Setelah membaca ini, semoga kita akan bertekad untuk meraih mimpi menjadi bagian dari orang mulia yang menjadi keluarga Alloh. Kita tekadkan diri : Tiada hari tanpa menambah da mengulang hafalan Al Qur'an.
Kita tekadkan, ada di antara anak-anak atau cucu kita untuk menjadi Hafidz Al Qur'an. Yakinkan diri: Anak adalah titipan Alloh, dan kita serahkan penjagaannya juga oleh Alloh melalui usahanya menjaga Kalam-kalam Nya.
Bu Er
Bontang, 19 Januari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar