Sabtu, 19 Januari 2019

MAHKOTA DAN PENGHAFAL AL-QURAN


             Setiap kali mendengar lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an dibacakan dengan tartil, seketika itu juga hati/ qolbu orang-orang beriman mendadak bergetar. Seketika itu juga keimanan serasa menebal, bahkan tak mau beranjak dari majelis tempat ayat suci diperdengarkan. Semakin lama semakin nikmat dirasakan oleh qolbu. Hanya kebutuhan dunialah yang kemudian menggoda untuk beranjak dari posisi nikmat itu. Kebutuhan dunia yang tidak dikelola dengan baik, akan menjadi penghambat dalam merasakan nikmatnya mendengar lantunan ayat Al-Qur’an. Yang menyebabkan rahmat Alloh akan menjadi semakin jauh, padahal Alloh di dalam Al-Qur’an Alloh berfirman  yang artinya  "Apabila dibacakan Al Qur'an maka perhatikan dan diamlah, maka kalian akan mendapatkan rahmat"
 (QS Al A'rof: 2014)