Selasa, 07 Mei 2019

PEMBEKALAN PERSIAPAN PENSIUN (bagian 2)

Numpang foto di depan masjid  Darut Tauhid asuhan AA Gym

INDAHNYA BENING HATI

Pada bagian 1 (satu) saya ceritakan bahwa suasana pelatihan tidak menjemukan. Diawali dari hari pertama pembukaan, dilanjutkan  materi Indahnya Bening Hati. Namun sebelumnya, kami serombongan menyempatkan diri berkeliling Bandung ke dua tujuan wisata: Floating Market dan Farm House (yang keseruannya akan saya posting di bagian lain). 

Kembali tentang materi pelatihan, pada esok paginya, hari Rabu tanggal 24 April 2019, peserta menerima  materi tentang Manajemen Hidup Sehat di Masa Pensiun, Switch Mental dan Konsul Psikologi, Tips Mengelola Keuangan,  dan Membangun Jiwa enterpreneurship. 






Serunya sedekah pagi dengan  ice breaking saling memijat antar pasangan
        
        
Kegiatan berikutnya diisi dengan Self Correction (muhasabah) pada pukul 03.30 hingga subuh bagi yang muslim dan kunjungan lapangan wirausaha sukses pada hari ketiga (inshaalloh akan dibahas juga di bagian lain) .

Mari kita simak sedikit materi Indahnya  Bening Hati yang disampaikan oleh Ustadz Mumu.

           Ustadz Mumu
    Di dalam tubuh ada segumpal daging , bila segumpal daging itu baik maka akan baik seluruh              tubuh, jika rusak, niscaya rusak pula seluruh tubuh. Segumpal daging tersebut adalah QOLBU.
    Qolbu adalah potensi ruhani yang menjadi pengendali perilaku. Godaan terbesarnya adalah hawa        nafsu yang mendorong untuk selalu berbuat buruk. Di sinilah peran Qolbu untuk mengendalikan        perilaku seluruh jiwa dan raga.

   Manusia yang sehat, akan selalu mampu mengelola qolbu. Jika tidak mampu menjadi pengelola         yang baik, maka dapat dikatakna manusia itu tidak sehat, sehingga perlu mendapatkan pencerahan.     Jika manusia mampu mengelola qolbu, maka qolbunya akan bersih, sehingga setiap kejadian baik       maupun buruk yang menimpanya, akan disikapinya dengan bening hati.

    Mari kita cermati illustrasi tentang segelas air dengan seember air. Pada segelas air dimasukkan         satu sendok garam. Pada seember air juga dimasukkan sesendok garam. Sudah dapat ditebak,             bahwa segelas air akan menjadi lebih asin dibandingkan seember air bukan?
 
   Pertanyaannya adalah: Jika asin diibaratkan rasa buruk yang ada di dalam qolbu, maka Apa yang         menyebabkan asin?

   Tentunya jawabannya bukanlah garam. Karena garamnya sama-sama satu sendok.
   Dan jawabannya bukanlah air, karena jumlah air menyesuaikan wadahnya.
  Tapi jawabannya adalah: ...."wadahnya". Beda besarnya wadahlah yang membuat air dalam dua           wadah itu berbeda rasa. Yang satu asin, yang satu tawar.
   Ya wadahnya..... Itulah qolbu kita.
 
   Ketika kita sakit hati, merasa dilecehkan, merasa tidak dihargai, berarti wadah / qolbu kita kurang      luas dan kurang bening. Biarlah orang berbicara dan berbuat apa saja terhadap  kita, tak perlu kita       mempermasalahkan, selama kita berada di jalan yang benar. Kita tidak bisa menuntut orang untuk      berbuat baik, tetapi kita yang harus selalu menuntut diri kita untuk selalu berbuat dan berpikiran          baik.

   Yang perlu dilatihkan pada diri kita adalah menjaga hati / qolbu agar tetap dalam fitrahnya, yaitu bersih/ bening. Kiat yang disampaikan untuk menjaga agar hati bersih ada 5 (lima), yaitu:

a. Memiliki tekad dan Motivasi yang kuat untuk melakukan perubahan diri, dengan cara rajin melakukan evaluasi diri

b. Mencari ilmu tentang cara-cara membersihkan hati

c. Mau Berlatih secara konsisten membersihkan hati, perbanyak istighfar

d. Mencari lingkungan yang kondusif

e. Berdoa kepada Alloh agar dikuatkan menjaga kebersihan hati.


(to be continued)




Rabu, 01 Mei 2019

PEMBEKALAN PERSIAPAN PENSIUN (Bagian 1)

    Manusia ibarat mesin. Ada kalanya butuh istirahat, dan ada kalanya memang sudah harus diselesaikan tugas rutinnya karena alasan usia, kesehatan, maupun kemampuan yang sudah berkurang. Itulah yang sering disebut sebagai masa purna tugas atau pensiun. Pensiun bukanlah akhir dari segalanya, tapi bisa jadi merupakan awal dari sesuatu. Masa pensiun merupakan masa yang menakutkan bagi sebagian besar orang. Tapi menjadi tantangan bagi sebagian kecil orang. Bahkan merupakan masa yang ditunggu-tunggu untuk bebas menentukan kegiatan. 


Masa persiapan purnatugas 

      Bagi orang yang kurang siap, pengin tetap di zona nyaman, berharap gaji rutin bulanan, dan tidak mau repot, pensiun  merupakan masa penuh kecemasan dan salah satu penyebab  pusing kepala. Dalam benaknya, hanya membayangkan: "bagaimana ya.... dan bagaimana ya....?"  Membayangkan juga kejenuhan di rumah karena tidak lagi bisa bercengkerama, dan bekerja dalam team bersama teman kantor. Kondisi seperti inilah yang memperparah keadaan. Orang yang semula sehat, menjadi sakit atau menurun kesehatannya. Karena faktor pikiran. 
        Sedangkan bagi sebagian orang yang memang menungu-nunggu masa pensiun,  pensiun identik dengan kebebasan. Bebas mau pergi ke mana saja tanpa ikatan waktu kerja, bebas bereksplorasi dengan berbagai kegiatan usaha, bebas melanjutkan bisnis yang sudah dirintis, bebas berorganisasi, bermasyarakat, bebas berjam-jam beribadah, dan bahkan ada yang menikmati  profesi baru sebagai "ternak teri" alias anter anak isteri.  Pada dasarnya semua itu adalah pilihan masing-masing pribadi. 
 Salah satu motivator bisnis bagi pra purnatugas 
        Masalahnya sekarang adalah: Persiapan apa yang dapa    t dilakukan menjelang tiba masa pensiun? 
Persiapan dapat dilakukan dari beberapa sudut. Pribadi karyawan, maupun perusahaan tempat karyawan mengabdi. Tidak elok rasanya jika perusahaan sudah mendapatkan jasa dari karyawannya sekecil dan serendah apapun jabatannya, jika kemudian di akhir masa pengabdiannya, perusahaan tdk memperhatikan mereka. Hukumnya, menurut saya Wajib bagi perusahaan memperhatikan dan mendukung  persiapan karyawan memasuki masa pensiun.

Banyak perusahaan, banyak pula cara memperhatikan karyawannya. Salah satunya dengan mengirimkan karyawannya beberapa tahun sebelum pensiun, untuk mengikuti pelatihan Pembekalan Wirausaha. Salah satunya adalah yang diselenggarakan oleh  PT Kaltim Medika Utama (RS Pupuk Kalltim/ RS PKT) pada tanggal 22 - 27 April bekerjasama dengan Duta Transformasi Insani (DTI) di Bandung, Jawa Barat.  Demikian sudah bertahun-tahun  RS PKT membantu   dengan membekali karyawan dan istri/ suami sebelum memasuki masa pensiun.

        Olah Raga pagi di tengah waktu pelatihan
                 
       Dipandu oleh 2 (dua) anak muda yang sabar, ceria, gesit, dan penuh perhatian ( Ana dan Hamzah), peserta serius dan tidak merasakan jenuh selama mengikuti pelatihan. Apalagi kegiatan dilakukan di hotel berbintang bintang (karena banyak bintangnya he he) di kota Kembang, Bandung....... hmm mantapz dan nyaman. Terimakasih untuk semua yang sudah memfasilitasi kegiatan ini. 

Tetap kompak dan ceria di depan hotel,
       
       Umur boleh tua, tapi jiwa selalu semangat menghadapi hidup. Usia itu  hanya sebatas angka, namun jiwa harus selalu haus untuk mencari ilmu sebagai bekal "masa depan"
(to be continued)