Sabtu, 21 September 2019

REUNI...REUNI... 1

Masa-masa yang tidak dapat dilupakan adalah masa-masa masih sekolah dan kuliah. Banyak cerita lucu dan unik jika diingat-ingat. Kejadian-kejadian saat itu tentunya tidak pernah akan disangka bahwa kejadian-demi kejadian itu menjadi kesan yang begitu mendalam  di masa yang akan datang.
Dan kini, saat masa yang akan datang itu tiba di depan mata, kita hanya dapat mengerenyitkan jidat tanda mengingat-ingat. Untaian-untaian kalimat dan ribuan celetukan khas anak remaja menjadi bermakna.
Keinginan bertemu dengan teman lama, menjadi hal yang niscaya pada masa di mana medsos sudah merajalela. Tidak seperti 20 tahun yang lalu. Mencari nomor telponpun sangat sulit. Salah satu cara , berkirim surat ke alamat yang pernah disimpan. Setelah itu, barulah hubungan ke mana saja dan siapa saja dapat terjalin.
Tak pelak lagi, reuni yang dilakukan oleh emak emak yang sudah berkepala 5 pun dapat juga terjalin. Teman kuliah yang sejak  tahun 1991 tidak berjumpa pun, dapat terhunung kembali.  Alhamdulillah. Sebenarnya sudah dua kali kami bertemu, tetapi
Juni 2019, di teras rumah mb nuryanti





Sebenarnya ini adalah reuni kedua, tetapi biasa, karena tertutup kesibukan, jadi entah ke mana foto disimpan. 





REUNI...REUNI

Memanfaatkan waktu mudik, di sela-sela membantu dan melayani bapak dan ibuk, sungguh mengasyikkan. Pengin bertemu, tapi harus bisa atur waktu.
Bersama kembaran nama sesama pengguna nama erna, kami ke Parakan, mengunjungi sahabat sahabat yang sudah 26 tahun lebih tidak bertemu tepatnya sejak tahun 1993, tepatnya pada 14 Juni 2019.
sebagai kejutan, kami  datangi satu demimsatu rumah teman. Sebenarnya sdh tersambung di grup WA, tapi tentu tidak puas.

 Foto di pinggir sawah di sebuah desa di Temanggung


Aku, Erna M, dan Ana

Ada yang unik dengan pertemanan ini. Kami bertemu sejak kasus larangan  jilbab mencuat di tahun 1986. Dua teman di foto paling bawah tadi adalah teman yang kukatakan super jempol. Karena di sekolah dilarang mengenakan jilbab, akhirnya mereka pindah ke sekolah lain, agar tetap setiap hari bisa bereskolah lengkap dengan jilbab. Sedangkan aku, seorang diri. Tidak berani ambil resiko pindah sekolah. Sampai di kelas 3 alias lulus, hanya di luar sekolah aku berjilbab. Saat kegiatan di sekolah, tahu sendirilah..... hmmm.
Ekskulpun aku tidak ikut, karena memasuki areal sekolah pasti dilarang berjilbab.

Kok bisa ya????

Itulah era jaman itu. Segala sesuatu yang bernuansa jilbab, selalu dianggap mengikuti kegiatan yang ekstrim. Bahkan ada di daerah lain, jilbaber yang diusir orang tuanya karena dianggap bikin malu.



Kayak remaja kembali jika sedang berkumpul ya. Kami dari berbagai latar belakang, keluarga, pendidikan, maupun pekerjaan, bersatu padu waktu itu untuk saling menguatklan iman. Kala itu orang mencibir dengan penampilan kami, tapi biarlah....anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.
Eh... atas ijin Alloh, kini lihatlah..... di mana-mana orang berjilbab. Sehingga tidak tampak lagi mana yang jilbab beneran, mana yang hanya untuk menutup botaknya, belangnya, ubannya, de es be.

Intinya, alhamdulillah sekarang jilbab tidak lagi menjadi hal aneh, dan bukan suatu pelarangan.

OLIS DAN MAKHAD IBUNU ALI

Di bawah bimbingan Ustad Mudawi Ma'arif, alhamdulillah anakku menyelesaikan hafalan Al Qur'an
Ustad Mudawi Ma'arif, Pimpinan dan pengasuh Ma'had Tahfidz Al Qur'an Ibu Ali


27 APRIL 2019 ikut Lomba  MHQ 20 juz tingkat Jawa Timur UIN Sunan Ampel
Gambar 1: Zahrotul Juara Harapan 3 dan 

4 Mei 2019 diadakan pertemuan wali santri menyambut Ramadhan 1440 H. 



11 Mei 2019 santri ujian Paket B dengan tekun 


Lega setelah ikut UNBK bersama teman lainnya 


Menjelang wisuda pada Ramadhan 1440, santri melakukan setor hafalan dan tasmi' bil ghoib, Tasyakuran











Salah satu santri yang belajar di MIA sejak 5 tahun yang lalu, berhasil menyelesaikan setoran program pengambilan Sanad riwayat Hafsh 'an 'Aashim. atas nama M Fernanda Ramadhan

Ahad tanggal 24 Mei 2019 merupakan agenda lomba yang diikuti anakku olis bersama 7 teman lainnya (kayyis, bagus maksum, azmi, alfin, yasmin, wardah dan naifa) . Mereka akan mengikuti lomba MHQ ke Probolinggo. Walaupun tidak mendapatkan kejuaraan, paling tidak untuk menguji  mental bertarung dan keikhlasan. 



Persiapan wisuda 30 juz




Wisuda tanggal 30 Mei 2019 , wisuda sanad perdana,wisuda tahfidz ke 4, dan kelulusan PKBM ke 3




Jumat, 20 September 2019

Wisuda Kakak Yana

Goresan: Umi Erna

Dua tahun yang lalu, aku  sekeluarga menghadiri acara Wisuda Sarjana anakku pertama. Alhamdulillah, serasa lepas ikat pinggang 1 di perut. Lega.
Namun sayang, moment penting itu tidak langsung saya posting, karena kesibukan. Duh...kesibukan lagi...kesibukan lagi..... Memang itulah hidup, yang tidak dapat dipisahkan dari kesibukan.
Satu permohonan, semoga senantiasa dapat menjaga keikhlasan dalam bersibuk ria.

Blog ini kujadikan prasasti untuk tulisan dan fotoku dan keluarag, sahabat maupun kegiatan yang kuikuti. Di samping itu, jadi prasasti penyimpanan foto, yang sayang kalau dibuang.

Apakah pembaca sering mengalami hape lemot sehingga harus berpikir untuk menyimpan foto-foto kenangan? Di sinilah salah satu tempatnya. Seharusnya memang saat terjadi suatu peristiwa, langsung diposting di blog. Namun...yaaah... lagi lagi karena sibuk, jadi harus bisa menyempatkan diri.

Baiklah ......berikut adalah foto-foto, setelah 11 tahun merantau mencari ilmu di Jawa. Harapannya, ilmu dunia dan akherat senantiasa yang dapat bermanfaat untuk umat. Bukan ilmu dunia yang hanya sedalah kerongkongan saja.























 Di wisuda cucu pertama ini, tak mau ketinggalan, eyang putri ditemani Om, turut hadir. Cuma sayangnya kami tidak dapat menyaksikan prosesinya. Hanya lewat televisi siaran langsung saja.







Selamat Kakak, semoga barokah ilmu dan senantiasa tak lupa dengan ibadah dan berbakti kepada umi dan bapak. Karena kata orang bijak, sesukses apapun diri kalian, jika orangtua kau tinggalkan, maka tak akan berarti apa-apa. Merekalah orang yang tak akan dapat dipisahkan sampai maut yang memisahkan. Bahkan orangtualah yang akan tetap setia menunggu kehadiranmu selagi kamu jauh baik jiwa maupun raga. Kadang jauh, tapi terasa dekat  karena sering komunikasi, tetapi ketika sudah dekat, justru terasa jauh karena yang ditatapsetiap harijustru yang ada di alat komunikasi

Jadi harus gimana ya? 
So Sweet and sholihah with big family until maut menjemput.