Setiap
kali mendengar lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an dibacakan dengan tartil,
seketika itu juga hati/ qolbu orang-orang beriman mendadak bergetar. Seketika
itu juga keimanan serasa menebal, bahkan tak mau beranjak dari majelis tempat
ayat suci diperdengarkan. Semakin lama semakin nikmat dirasakan oleh qolbu.
Hanya kebutuhan dunialah yang kemudian menggoda untuk beranjak dari posisi
nikmat itu. Kebutuhan dunia yang tidak dikelola dengan baik, akan menjadi
penghambat dalam merasakan nikmatnya mendengar lantunan ayat Al-Qur’an. Yang
menyebabkan rahmat Alloh akan menjadi semakin jauh, padahal Alloh di dalam
Al-Qur’an Alloh berfirman yang artinya "Apabila dibacakan Al Qur'an maka perhatikan dan diamlah, maka kalian akan mendapatkan rahmat"
(QS Al A'rof: 2014)